Catatan Redaksi,
Pemerintah Pusat dalam kondisi tingkat perekonomian yang tidak baik - baik saja, namun pihak PLN yang tadinya pro-rakyat ternyata "menusuk dari belakang". Dari harga diskon, saat ini bakal terjadi kenaikan tarif listrik yang sangat tinggi dan tidak sesuai harapan masyarakat.
Hal ini menjadi sorotan publik yang sangat tajam terhadap kebijakan yang diambil Pemerintah, seharusnya Pemerintah memahami kondisi perekonomian yang belum stabil. Situasi ini berpotensi memicu polemik di tengah masyarakat. DPR RI, khususnya komisi terkait sepatutnya bersuara dan tidak hanya diam. Sebagai wakil rakyat yang memegang amanah, bahwa DPR harus memperjuangkan suara dan harapan rakyat Indonesia.
Kebijakan ini tidak boleh menjadi ajang "bancakan" para elit politik maupun birokrasi Pemerintah, mereka harus sadar diri terutama di saat Pemerintah sedang menggencarkan pemberantasan korupsi, seperti yang tertuang dalam tujuh skala prioritas program Prabowo - Gibran. Perjelas maksud, tidak elok di pandang negara - negara lain bisa tambahkan contoh atau alasannya.
Perilaku yang dilakukan PLN perlu mendapatkan tindakan tegas dari DPR RI maupun Presiden Prabowo, atas kenaikan tarif yang terkesan semena-mena menunjukkan kurangnya empati terhadap situasi ekonomi rakyat yang tidak stabil.
Rakyat tidak seharusnya menjadi korban dari kebijakan yang tidak bijak, tentunya Pemerintah dan PLN sebaiknya mencari sumber pembiayaan dari sektor lain yang lebih stabil jika memang terjadi kerugian. Jika PLN mengalami defisit, ajukanlah solusi kepada Presiden dan lembaga terkait, bukan membebani rakyat secara sepihak.
Masyarakat berharap, instansi PLN dapat dievaluasi ulang, baik dari aspek pengelolaan pendapatan jasa listrik terhadap rumah tangga, perusahaan maupun perkantoran lainnya. Ini penting, sebagai catatan audit menyeluruh oleh lembaga berwenang.
Masyarakat mendesak Pemerintah Prabowo - Gibran untuk konsisten dan berkomitmen terhadap janji - janji kepada publik, keputusan sepihak PLN sangat tidak manusiawi. Seharusnya, pihak PLN dan Pemerintah lebih bijak dan cermat membaca situasi ekonomi saat ini jangan seenaknya menaikkan tarif listrik rakyat.
Semoga suara rakyat ini dapat didengar, oleh Pemerintah Prabowo - Gibran. Pahami dan tanggapilah kesulitan rakyat, jangan biarkan mereka terus-menerus terbebani, bahkan untuk memenuhi kebutuhan makan dan pendidikan anak - anak belum tentu pas. Semoga Pemerintah dan DPR RI, bersikap tegas dan bijaksana atas kenaikan tarif ini dan sebaiknya dipending serta dibahas ulang terlebih dahulu.
Editor Toni Mardiana S. IKom.
Penulis : R. Wempy Syamkarya S.H,. M.B.A.