Sumedang – Proyek rekonstruksi ruas Jalan Burujul–Sanca yang dikerjakan oleh PT Mega Sukma dengan nilai kontrak Rp 486.644.648 terus menuai kritik. Selain papan proyek yang tidak mencantumkan panjang ruas jalan, kini hasil pekerjaan pun dipertanyakan setelah ditemukan retakan pada permukaan jalan meski proyek baru rampung beberapa hari.
Tokoh masyarakat Sumedang, menyayangkan kualitas jalan yang sudah mulai rusak.
“Kami masyarakat bukan hanya ingin jalan halus sesaat, tapi kualitas yang bisa bertahan lama. Kalau baru beberapa hari selesai sudah retak seperti ini, jelas harus ada evaluasi. Apalagi papan proyeknya saja tidak mencantumkan panjang jalan, membuat kami sulit mengawasi pekerjaan,” ujarnya.
Pengamat publik R. Wempy Syamkarya SH.MM ikut angkat bicara. 07 September 2025
“Ini jelas tamparan bagi Bupati Sumedang dan Dinas PUTR. Di mana pengawasannya? Dana rakyat hampir setengah miliar rupiah dipakai, tapi hasilnya tidak memuaskan. Papan proyek pun tidak lengkap, ini bentuk kurangnya transparansi,” tegas Wempy.
Menurutnya, proyek dengan dana besar seharusnya memiliki kualitas sesuai standar nasional.
“Jika baru selesai saja sudah retak, ada dua kemungkinan: proses pengerjaan tidak sesuai spesifikasi atau pengawasan dari pemerintah daerah lemah. Keduanya tidak bisa dibiarkan,” kritik Wempy.
Ia juga menyoroti pemilihan kontraktor dari luar daerah.
“Kenapa perusahaan dari Bandung Barat yang dapat proyek, sementara kontraktor Sumedang bisa dibilang hanya jadi penonton? Pemerintah harus memprioritaskan pengusaha lokal untuk menggerakkan ekonomi daerah,” pungkasnya.
Pakar infrastruktur yang enggan disebutkan namanya menambahkan bahwa sesuai Perpres No. 12/2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa, masyarakat berhak mengetahui volume pekerjaan dan spesifikasi teknis.
“Tidak mencantumkan panjang ruas jalan pada papan proyek bisa menimbulkan kecurigaan publik dan melanggar asas transparansi,” jelasnya.
R. Wempy mendesak Bupati Sumedang dan Dinas PUTR turun tangan langsung mengevaluasi proyek ini, serta memastikan kontraktor memperbaiki pekerjaan yang cacat mutu.? (B.Irawan)