![]() |
Opini Publik,-
Pernyataan Walikota Bandung Farhan, atas ide dan gagasannya merubah trotoar di ganti aspal, menjadi perhatian publik pro dan kontra yang merupakan dasar pemikiran untuk di bahas.
Perubahan Trotoar yang biasa terbuat dari Paving Block atau beton, jika ada rencana di ganti dengan aspal, dapat memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan Aspal dan Vaping block : Jelas Aspal lebih unggul murah biaya ketimbang Vaping Block atau beton dan perawatan lebih mudah serta cepat untuk diperbaiki jika terjadi kerusakan. Namun ada pula kekurangannya diantaranya :
1. Kualitas permukaan Aspal dapat menjadi licin ketika basah, ketika musim panas Aspal sering terjadi meleleh dan bisa menempel atau melekat di sepatu dan sandal, hal tersebut bisa berbahaya bagi pejalan kaki, terutama lansia dan anak - anak.
2. Drainase : Aspal dapat menghambat drainase air jika tidak di rancang dengan baik, sehingga bisa menyebabkan genangan air.
3. Estetika : Aspal mungkin tidak seindah Paving Block atau beton yang dapat memiliki berbagai desain dan warna.
Jadi, apakah baik atau tidak tergantung pada konteks dan kebutuhan spesifik lokasi trotoar tersebut. Prioritas utama, adalah biaya dan kemudahan perawatan, aspal bisa menjadi pilihan. Namun, jika keselamatan dan estetika lebih penting, maka Vaping Block atau beton mungkin lebih sesuai.
Ditinjau dari Pengamat Kebijakan Publik dan Politik, uraian tersebut menjadi bahan pemikiran yang serius !. Sdr. Farhan selaku Walikota Bandung dalam mengeluarkan Kebijakan yang diambilnya, "Tidak asal mau-nya dan perlu di tinjau ulang".
"Kota Bandung memiliki potensi besar untuk menjadi kota yang nyaman dan efesien, tetapi memang perlu perencanaan yang tepat mengigat kondisi geografisnya yang unik".
Bisa saja penggunaan bahan aspal di ruang terbuka publik, seperti taman dan jalur pedestrian untuk meningkatkan kualitas hidup warga dan mengurangi kesan sempit, satu contoh, revitalisasi ruang terbuka publik seperti Saparua Park dapat menjadi model untuk area lainnya. Pengembangan Infrastruktur, perluasan dan peningkatan infrastruktur transportasi umum dapat membantu mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas warga. Dengan demikian, bahwa Kota dapat menampung lebih banyak penduduk tanpa merasa sempit. "Ungkapnya.
Pemerataan pembagunan : Pembangunan tidak hanya focus pada Pusat Kota, tetapi di arahkan ke daeah - daerah sekitar untuk mengurangi beban pada infrastruktur Kota dan meningkatkan ekonomi lokal, ini dapat mengurangi Urbanisasi yang tidak terkendali.
Pegembangan berkelanjutan : Mengintegrasikan prinsif - prinsif pembangunan berkelanjutan dalam perencanaan Kota, seperti pengunaan energi terbarukan, pegolahan limbah yang efektif dan konservasi sumber daya alam. "Gagasnya.
Partisipasi Masyarakat dalam proses perencanaan Kota, untuk memastikan kebutuhan dan aspirasi mereka terwakili dalam kebijakan pembagunan kota.
Dengan menerapkan konsep - konsep tersebut, yakin Kota Bandung dapat menjadi lebih nyaman, efisien dan berkelanjutan serta meningkatkan kualitas hidup warganya.
Ini yang harus di jalankan otoritas kebijakan daerah dalam hal ini Walikota Farhan, pembangunan berkelanjutan, tidak hanya peralihan Trotoar menjadi Aspal saja, hal ini perlu difikirkan dampak lingkungan yang ada.
Semoga ini dapat menjadi bahan catatan, bagi yang terkait lainya, agar pembangunan kota Bandung dapat di terima publik.
Editor Toni Mardiana.