OPINI PUBLIK
Premanisme di Jawa Barat, kembali menjadi perbincangan hangat. Belum lama ini, masyarakat dikejutkan dengan maraknya aksi kekerasan, pemalakan dan intimidasi berkedok Organisasi Masyarakat (Ormas) yang tak segan - segan mengganggu keamanan, ketertiban hingga iklim investasi di wilayah tersebut.
Akhirnya, sinyal positif datang dari pihak kepolisian. Polda Jawa Barat, menegaskan bahwa praktik premanisme berkedok Ormas tidak akan diberi ruang. Langkah ini patut diapresiasi dan didukung sepenuhnya, untuk menekan laju kekerasan dan mewujudkan rasa aman masyarakat diperlukan penegakan hukum yang tegas dan adil.
Namun, premanisme bukan fenomena yang muncul tiba - tiba. Ia, tumbuh dilingkungan kapitalisme sekuler yang rawan akan kemiskinan, pengangguran dan pendidikan rendah. Inilah, faktor pemicu maraknya aksi - aksi premanisme.
Oleh karena itu, pengendalian premanisme bukan hanya soal menjaga ekonomi, melainkan soal menjamin kehidupan yang aman dan bermartabat bagi seluruh warga negara.
Pandangan Islam
Islam, sebagai sebuah sistem hidup (way of life) memberikan solusi komprehensif terhadap masalah sosial seperti premanisme. Bukan hanya mengutuk kekerasan dan pemalakan, tentunya Islam membangun masyarakat dengan prinsip keadilan, keimanan dan ketertiban yang kokoh.
Allah Swt., berfirman :
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan...”
(QS. An-Nahl: 90)
Dalam ayat tersebut, bahwa Islam menekankan pentingnya keadilan, baik dalam ekonomi, hukum, maupun sosial, "Premanisme muncul saat keadilan hilang". Oleh karena itu, memberantas premanisme bukan hanya menindak pelakunya, tapi menciptakan sistem yang adil, dimana setiap individu mendapatkan haknya tanpa harus menindas yang lain.
Rasulullah Saw., dalam pemerintahannya di Madinah menerapkan sistem keamanan berbasis masyarakat yang kuat. Setiap warga terlibat dalam menjaga ketertiban, tidak ada kelompok yang dibiarkan bertindak semena-mena.
Khalifah Umar bin Khattab, bahkan dikenal sangat keras terhadap siapa pun yang mengganggu rakyat, baik itu individu maupun aparat sendiri. Contoh paling nyata, adalah ketika beliau menghukum anak Gubernur Mesir Amr bin Ash, karena memukul warga biasa.
Sikap ini menunjukkan bahwa dalam Islam, keamanan rakyat adalah prioritas dan tak ada ruang bagi premanisme, baik dari rakyat biasa maupun dari elit penguasa.
Penutup
Memberantas premanisme tidak bisa hanya dilakukan oleh aparat, khususnya kepolisian yang menjadi ujung tombak yang sangat krusial. Tetapi butuh sama - sama seluruh elemen bangsa.
Pemerintah harus hadir secara nyata di tengah masyarakat dengan memberikan akses pendidikan, ekonomi dan keadilan hukum juga masyarakat harus berani menolak intimidasi.
Dan, tak kalah penting nilai - nilai agama terutama Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Maka, harus dijadikan fondasi dalam membangun peradaban yang aman dan bermartabat.
Editor Toni Mardiana S. Ikom.
Oleh : Ummu Fahhala S.Pd (Praktisi Pendidikan dan Pegiat Literasi).