Kabupaten Bandung Barat,-
Tingkat Penanganan dan penurunan stunting bukan lagi Rahasia Umum, usia anak dibawah rata - rata 5 tahun adalah masa keemasan (Golden Age) dalam proses pertumbuhan anak dimasa tersebut. Desa Margalaksana Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat, menggelar sosialisasi dan penanganan - penurunan Stunting bertajuk "Rembuk Stunting dengan Strategi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting" bertempat di Aula Desa pada Rabu, 16 Juli 2025.
Acara digelar dihadiri Camat dan Kepala Desa serta Ketua TP-PKK termasuk anggota/para Ibu Kader/Pos Yandu, menyambut program PemDes dengan antusias prioritas keberhasilan dalam penanganan dan penyuluhan sosialisasi Balita terbebas beresiko Stunting.
Kades Margalaksana H. Asep Saepudin, kepada awak media menyampaikan usai acara digelar. Menangani penurunan angka beresiko Stunting, harus melibatkan semua pihak demi tercapainya penurunan dan penanganan stunting termasuk monitoring pelaksanaan intervensi gizi sensitif atau merubah keadaan lebih baik lagi agar dapat menurunkan stunting. "Ujarnya.
"Hal ini akan menentukan pola pikir serta prilakunya di masa yang akan datang, sehingga di masa tersebut untuk diberikan asupan Nutrisi yang cukup serta stimulus atau rangsangan komunikasi dan prilaku yang benar dari lingkungannya terutama dari orang tua dan keluarganya".
Lanjut Kades, apabila pemberian gizi dan stimulus komunikasi serta karakter tersebut tidak cukup. Maka, anak bisa mengalami perlambatan pertumbuhan atau stunting. Berat badan, tinggi badan dan kemampuan motorik juga sensoriknya lebih rendah dari anak-anak lainnya pada usianya. "Jelasnya.
Ditempat yang sama Camat Cipeundeuy Drs. Agus Ganjar Hidayat M. Si., menambahkan kegiatan ini merupakan dalam rangka percepatan dan penurunan stunting. Kegiatan ini juga, sebagai kegiatan yang berkelanjutan. "Tambahnya.
"Pemerintah Desa Margalaksana dan Lembaga Kemasyarakatan, telah melaksanakan Rembuk Rumah Desa sehat atau Musyawarah ditingkat Dusun yang menjadi bahasan, nantinya akan menjadi satu kegiatan yang didukung oleh APBD".
Tercatat prioritas penurunan angka, untuk desa Margalaksana yang beresiko stunting dari jumlah sekitar 39 anak hanya 5 anak yang beresiko stunting yang masih tahap proses pemulihan.
Dan tugas desa ini, artinya sudah cukup baik untuk melaksanakan penurunan stunting dan menjadi objek penanganan penurunan resiko stunting dengan gizi yang baik. Dengan prioritas memberikan makanan tambahan, menjaga lingkungan hidup yang bersih serta pola asuh dan lainnya. Hal ini, sebagai langkah dan upaya bagaimana supaya masyarakat itu lebih peduli terhadap keluarganya, terutama ibu - ibu yang sedang hamil, bayi dan Balita, bisa menciptakan generasi yang sehat dan kuat. "Tutupnya. (I Y U S)
Editor Toni Mardiana.