Catatan Redaksi,-
Solusi terbaik untuk mengatasi masalah Pertambangan di Jawa Barat, khususnya di Kabupeten Bandung Barat menjadi sorotan tajam masyarakat antara Pro dan kontra sesuatu biasa terjadi sesuai dengan kapasitas kepentingan masing - masing.
Justru yang harus difikirkan sekarang ini, bagaimana mencari solusi berguna bagi sebanyak-banyaknya umat manusia, ada beberapa hal untuk menerapkan praktik Pertambangan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sejumlah pengamat mengomentari kepada meja redaksi, berikut tips beberapa solusi yang dapat diimplementasikan diantaranya :
• Pengawasan yang Ketat, pemerintah perlu meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan Pertambangan untuk memastikan bahwa mereka menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan regulasi dan standar lingkungan yang telah di terapkan.
• Tehnologi Ramah Lingkungan, perusahaan Pertambangan dapat menggunakan tehnologi terbaru yang dapat menguragi dampak negatif Pertambangan terhadap lingkungan, seperti tehnologi pengolahan limbah yang baik dan penggunaan energi terbarukan.
• Keterlibatan Masyarakat, masyarakat lokal perlu dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan terkait Pertambangan, sehingga mereka lebih memahami manfaat dan resiko dari kegiatan Pertambangan dan dapat berpartisipasi dalam pengawasan.
• Pembagian Manfaat yang Adil, perusahaan Pertambangan perlu memastikan bahwa masyarakat lokal mendapatlan manfaat yang adil dari kegiatan Pertambangan. Seperti, melalui pembagian pendapatan atau penyediaan lapangan kerja.
• Pegembangan Ekonomi Lokal, pemerintah dan Perusahaan Pertambangan dapat bekerja sama untuk Pengembangan ekonomi lokal sehingga masyarakat tidak terlalu bergantung pada kegiatan Pertambangan.
Penutupan Tambang yang Tidak Memenuhi Syarat, jika Perusahaan Pertambangan tidak Memenuhi Syarat dan regulasi yang diterapkan. Maka, penutupan tambang bisa menjadi solusi terakhir untuk melindungi lingkungan dan masyarakat.
Dalam kontek Jawa Barat, bahwa Gubernur dapat memainkan peran penting dalam mengatur dan mengawasi kegiatan Pertambangan serta memastikan bahwa Perusahaan Pertambangan mematuhi regulasi dan standar lingkungan yang telah di terapkan. Selain itu, pihak Pemerintah juga dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses Pertambangan sehingga masyarakat dapat memahami dan mengawasi kegiatan Pertambangan dilakukan.
Solusi yang kami himpun redaksi, dari laporan berbagai sumber pengamat Kebijakan Publik dan Politik-Akademis Manajemen Pendidikan Islam dan Praktisi Hukum dapat menjawab dalam mengatasi masalah pertambangan di Jawa Barat, khususnya di Kabupeten Bandung Barat.
Tentunya, melihat dari berbagai aspek kepentingan dan kaca mata pengamatan yang berbeda dari masalah kondisional Pertambangan di Kabupeten Bandung Barat yang selama ini marak dan diberhentikan aktifitasnya oleh Gubernur KDM. Hal ini, menjadi problematik bagi masyarakat kecil yang setiap harinya mengandalkan kehidupanya dari Pertambangan.
Peran Pemerintah Kabupeten Bandung, harus sigap dan paham untuk mencari solusi tepat sasaran dalam mengganti aktifitas sehari-harinya masyarakat Kabupeten Bandung Barat ?.
Jika terus dijalankan aktifitas Pertambangan, oleh para pengusaha yang meraup hasilnya sangat besar. Akan tetapi, sangat merusak ekosistem daerah yang dapat menimbulkan bencana dari berbagai hal.
Tuntutan Bupati Bandung Barat pada Perusahaan Pertambangan, sangatlah berharap diharuskan dan memberikan pelajaran mahal bagi pengusaha yang tidak menuruti aturan yang berlaku patut diberikan sangsi pada penegak hukum APH.
Pandangannya, aturan dan Kebijakan Gubernur Jawa Barat dapat di berlakukan se-Indonesia. Agar, alam lebih terjaga dari ganasnya pengusaha - pengusaha tambang se-Indonesia yang menciptakan manusia pengrusak alam dari turun temurun.
Menjadi catatan penting bagi yang berkaitan khusus Bupati KBB, harus mengikuti perintah atasan Gubernur, atas kebijakan yang dikeluarkan lebih dapat bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat. "Alam terjaga sangat berarti keseimbangan dampak lingkungan daerah masing - masing" kedepannya dan masa yang akan datang.
Editor Toni Mardiana.