Kabupaten Bandung Barat,-
PKTD (Padat Karya Tunai Desa), merupakan salah satu upaya strategis pemerintah untuk mempercepat pembangunan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Kepala Dusun 3 desa Pangauban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat, belum lama ini gencar pelaksanaan pembangunan dan perbaikan dengan diawali persoalan drainase saluran - saluran pembuangan air di 4 Rukun Warga (RW), yakni : RW. 7-8 dan 13 serta 14, pada Jumat, 27 Juni 2025 pagi.
Instruksi Pemerintah melalui PKTD, pemerintah tidak hanya memberikan bantuan sosial, tetapi juga memberdayakan masyarakat desa untuk membangun desanya sendiri, sehingga menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.
Pemdes Pangauban, segera mengintruksikan program PKTD untuk mulai gercep sesuai target yang telah dikordinasikan dengan kepala dusun serta terlibat warga masyarakat didalamnya. Persoalan - persoalan, terkait pelaksanaan pembangunan dan perbaikan drainase yang mesti diperhatikan saluran - saluran pembuangan air sepanjang 500 meter dapat berjalan baik supaya bebas dari bencana banjir termasuk keadaan dilingkungan desa Pangauban.
Menurut Ating selaku Kepala Dusun 3, menyampaikan kepada awak media. Bahwa, program PKTD diawali dengan menerapkan sistem pengawasan dan pelaksanaan diawali menyisir lokasi - lokasi yang memang sangat berdampak rawan banjir dan melakukan pembangunan serta perbaikan juga penerapan himbauan kepada warga masyarakat seperti menjaga lingkungan dengan baik serta tumbuhkan gotong royong yang solid dan kompak. "Katanya.
"Kami sebagai pelaksana dalam hal ini, tentunya program PKTD menjadi jawaban solusi persoalan yang ada di warga masyarakat terutama kelestarian lingkungan. Kepastian ini, merupakan transisi untuk perubahan yang dapat dirasakan warga dari mulai tingkat RW. Maka, program PKTD dari masyarakat untuk masyarakat".
Guna transparansi kegiatan, adalah melakukan mekanisme prosedur pendataan dari Pemdes salah satunya termasuk juga data miskin Pra-KS (Keluarga Pra Sejahtera). Dalam hal ini, bukan gotong royong biasa yang di lakukan oleh masyarakat. Namun, gotong royong di sini mari kita bersama-sama menjaga hasil daripada wujud nyata program PKTD ini. "Tandasnya.
Terkait sampah memang persoalan klasik, tidak mudah penanggulangan-nya tapi kami berupaya tingkatkan sosialisasi dengan warga secara bertahap. Dan, kami juga ingatkan sampah dihasilkan dari masyarakatnya sendiri bukan ujug - ujug dari langit, tentunya semua pihak akan sadar sampah dengan bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan disekitar kita. Sampah, bisa menimbulkan dampak bencana Banjir disertai dengan wabah penyakit yang bisa memperburuk keadaan. "Tutupnya.
(I Y U S)
Editor Toni Mardiana.