OPINI PUBLIK
Penyelenggaraan ibadah haji kembali menjadi sorotan, khususnya di Jawa Barat. Tercatat sekitar 900 calon jemaah haji tahun 2025 asal Jabar belum melunasi biaya haji, berdasarkan data dari Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, bahwa Pemerintah menetapkan batas waktu pelunasan hingga 25 April 2025. Fakta ini, menunjukkan adanya persoalan serius yang dihadapi umat dalam menunaikan salah satu rukun Islam kelima ini.
Fenomena ini bukan sekadar soal keterlambatan administrasi, ini mencerminkan realitas pahit sistem kapitalisme yang diterapkan hari ini termasuk dalam pengelolaan ibadah. Ibadah haji yang seharusnya murni ibadah ruhiyah, kini telah dikapitalisasi. Biaya haji terus melambung dari tahun ke tahun, membuat perjalanan suci ini kian tak terjangkau oleh rakyat biasa. Ibadah haji, seharusnya menjadi impian jutaan Muslim, perlahan berubah menjadi sekadar mimpi di siang bolong bagi banyak orang.
Ibadah Haji dalam Islam
Dalam Islam, penyelenggaraan ibadah termasuk haji, merupakan tanggung jawab negara secara penuh. Islam, memandang haji bukan sekadar perjalanan wisata religi yang bernilai komersial, tetapi amanah akidah yang harus dipermudah pelaksanaannya.
Kewajiban negara untuk mempermudah rakyatnya melakukan ibadah haji dengan menyediakan fasilitas terbaik untuk jemaah haji, membantu warga yang kurang mampu agar dapat berangkat, mengelola dana umat dengan amanah dengan tidak mengkormesilkan, mengutamakan pelayanan haji sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT., bukan sebagai ladang bisnis.
Allah SWT., berfirman :
"Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan haji ke Baitullah, yaitu bagi siapa yang mampu mengadakan perjalanan ke sana..."
(QS. Ali Imran [3]: 97)
Rasulullah Saw., juga bersabda :
"Imam adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari kedua dalil ini jelas, bahwa negara dalam Islam wajib mengurusi seluruh urusan rakyat, termasuk memfasilitasi mereka dalam menunaikan ibadah haji. Maka, ibadah haji yang mudah, murah dan penuh berkah bisa direalisasikan. Hanya dengan Islam, mimpi suci untuk berhaji bisa diwujudkan dengan mulia.
Editor Toni Mardiana S. Ikom
Oleh : Ummu Fahhala S. Pd. (Praktisi Pendidikan dan Pegiat Literasi)