Bandung – elitkita.com | 18 Juni 2025
Ketika dunia terjebak dalam kebisuan diplomatik, satu suara dari Bandung kembali bergema lantang. Sony Teguh Prasatya (STP), birokrat yang konsisten menyuarakan pembelaan terhadap Palestina, mengecam keras tragedi kemanusiaan terbaru di Khan Younis, Gaza.
Menurut laporan dari Reuters dan Al Jazeera, setidaknya 59 hingga 73 warga Palestina dilaporkan tewas, serta lebih dari 200 luka-luka ketika tank Israel menembaki kerumunan warga yang tengah mengantre bantuan makanan di jalur selatan Gaza.
“Hari ini, dunia menahan napas saat puluhan warga sipil Palestina tewas hanya karena ingin makan. Ini bukan kecelakaan—ini adalah pembantaian sistematis yang keji, yang mensasar mereka yang paling lemah,” ujar STP dalam pernyataannya kepada elitkita.com.
“Kami Tak Akan Diam!”
Sony Teguh Prasatya, yang dikenal luas karena aksi langsungnya dalam berbagai solidaritas Palestina di Kota Bandung, kembali menegaskan bahwa diam adalah bentuk persetujuan terhadap kejahatan. Ia mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil posisi diplomatik yang lebih berani, dan menyerukan rakyat untuk tidak lelah menunjukkan solidaritas.
“Kepada para pemimpin dunia: Sampai kapan kalian akan bungkam dan berdalih diplomasi? Kepada masyarakat Bandung dan Indonesia: jangan berhenti berdoa, boikot, dan turun ke jalan. Ini bukan hanya politik, ini soal iman dan kemanusiaan,” tambah STP.
Dalam unggahan terbarunya di media sosial, STP menutup pesannya dengan kalimat yang menyentuh:
“MAAFKAN KAMI GAZA, MAAFKAN KAMI PALESTINA. 🇵🇸🙏”
Fakta di Lapangan
Berdasarkan laporan Reuters (17/6/2025), tank Israel menembakkan peluru ke arah kerumunan warga yang menunggu distribusi bantuan makanan di Khan Younis. Sementara Al Jazeera menyebutkan bahwa peristiwa ini merupakan bagian dari serangkaian pelanggaran hak asasi manusia yang telah terjadi secara masif sejak serangan besar Israel ke Gaza pada Oktober 2023.
“Yang terjadi di Khan Younis hari ini adalah bentuk nyata bagaimana akses terhadap hak dasar—seperti pangan—disabotase dan dijadikan alat pembunuhan massal,” ucap STP menanggapi data tersebut.
Solidaritas Bandung Masih Menyala
Dari Asia-Afrika hingga Khan Younis, Bandung kembali menegaskan posisinya sebagai kota yang tidak hanya memiliki sejarah solidaritas, tapi juga tetap hidup dalam perjuangan. Melalui tokoh-tokoh seperti STP, suara rakyat Bandung untuk Palestina terus bergema.
“Solidaritas bukan tren musiman. Ini jalan panjang. Dan STP membuktikan bahwa seorang birokrat bisa berdiri di sisi kemanusiaan, bukan hanya di balik meja kekuasaan,” tulis redaksi dalam penutup laporan.
Humas STP: Syi'ar•Tauhid•Persaudaraan
Editor: BenkBenk
Redaksi: elitkita.com
Sumber berita: Reuters, Al Jazeera