KABUPATEN BANDUNG BARAT, -
Masih menjadi perhatian publik wajah baru Bupati KBB periode 2024-2029, Jeje Richie dan Asep Ismail menjadi terdepan dalam raihan suara pada Pilkada 2024. Namun raihan surat terbanyak tersebut menjadikan KPU dan Bawaslu KBB menjadi ajang aksi unjuk rasa dari perbagai elemen baik dari peserta PIlkada yang di wakili oleh berbagai Partai Politik maupun warga masyarakat Kabupaten Bandung Barat yang menurutnya adanya berbagai kecurangan dalam proses Pilkada tersebut. Minggu, 8 Desember 2024
Sebelumnya, sangat menarik untuk disimak karena baru pertama kali moment pada Pilkada serentak KBB 2024 sekaligus menghadirkan 5 Paslon. Namun, dalam perkembangan berjalannya proses demokrasi pada Pilkada tercoreng berbagai spekulasi atas dugaan-dugaan praktek kecurangan yang bermuara dan di duga dilakukan paslon nomor urut 2 Jeje-Asep.
Seperti telah diumumkan hasil hitungan mutlak atas kemenangan Paslon Jeje-Asep, oleh KPU KBB telah rampung rekapitulasi perolehan suara serta menetapkan hasil Pilkada dalam rapat pleno terbuka di Kampung Legok Resort Kecamatan Lembang Rabu, 4/12/2024 lalu. Dan, muncul berbagai pengaduan atas pelanggaran kecurangan - kecurangan terutama dugaan Money Politik dan disertai bukti - bukti termasuk yang beredar video - video di grup WhastApp.
Kontroversi kemenangan mutlak Paslon Jeje-Asep, mendapatkan perhatian sangat signifikan dari berbagai unsur elemen masyarakat Kabupaten Bandung Barat. Tidak terlepas dari manuver politik, disertai muncul reaksi unjuk rasa di depan kantor KPU dan Bawaslu KBB, hal tersebut tidak menutup kemungkinan beranggapan muncul kecurangan - kecurangan yang pada dasarnya sebagian peserta Pilkada dan warga masyarakat tidak menerima.
Dugaan-dugaan kecurangan dilanjutkan dengan bergabungnya 4 paslon diantaranya ; 1,3,4, dan 5 untuk mengajukan gugatan ke MK disertai bukti - bukti kecurangan paslon nomor urut 2.
Reaksi cuitan suara miring pun bergemuruh, terutama terhadap emak - emak di grup WhastApp KBB dengan bunyi "Ngurus Pamajikan teu bisa komo jadi Bupati", mengurus istri tidak bisa apalagi jadi Bupati. Hal tersebut, reaksi pandangan masyarakat Kabupaten Bandung Barat sebelum menjabat Bupati sudah muncul berbagai hujatan pedas dan kritikan. (Redaksi)