Opini Publik,-
Mau dibawa ke mana Kota Bandung, oleh Wali Kota Muhammad Fafhan ?, rasanya masyarakat sudah jenuh mendengar masalah sampah yang tak kunjung selesai. Seakan-akan Bandung telah menjadi lautan sampah. Persoalan klasik ini perlu solusi yang konkret, terukur dan berkelanjutan.
Alternatif Solusi Penanganan Sampah selain PLTSa
Selain PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah), ada beberapa langkah yang dapat dipertimbangkan :
1. Mengoptimalkan Pengelolaan Sampah - Memperbaiki sistem pengumpulan, pengolahan dan pemprosesan sampah agar lebih efisien.
2. Mengembangkan Infrastruktur - Membangun infrastruktur pendukung seperti TPS, fasilitas pengelolaan sampah dan jaringan pengangkutan yang efektif.
3. Menggalakkan Partisipasi Masyarakat - Mengedukasi warga melalui kampanye, program komunitas dan insentif agar lebih aktif dalam mengelola sampah.
4. Mengembangkan Teknologi - Menggunakan teknologi inovatif seperti pengolahan sampah pintar, waste-to-energy dan sistem digital untuk pemantauan sampah.
5. Kerja Sama dengan Pihak Lain - Menggandeng pemerintah pusat, swasta, akademisi dan organisasi masyarakat sipil untuk dukungan sumber daya dan keahlian.
Langkah Prioritas 100 hari, Wali Kota Fafhan dan Erwin.
Dalam 100 hari kerja, pihak Wali Kota Fafhan bersama Wakil Wali Kota Erwin dapat memprioritaskan :
Mengimplementasikan Sistem Pengolahan Sampah Terintegrasi
Menggabungkan sistem pengumpulan, pengolahan dan pemrosesan menjadi satu kesatuan yang efektif.
Meningkatkan Kualitas Infrastruktur,
Menyediakan fasilitas pengolahan sampah yang memadai dan modern.
Mengembangkan Program Edukasi dan Kampanye, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
Jika Memilih PLTSa !
Jika proyek PLTSa menjadi pilihan, langkah yang perlu dilakukan :
1. Melakukan Studi Kelayakan - Menganalisis biaya, manfaat dan dampak lingkungan secara mendalam.
2. Mengidentifikasi Sumber Sampah - Memastikan ketersediaan bahan baku, baik organik maupun anorganik.
3. Mengembangkan Infrastruktur - Membangun fasilitas pengolahan sampah, sistem pengumpulan dan jaringan transmisi listrik.
4. Menggalang Partisipasi Masyarakat - Mengedukasi masyarakat, tentang pentingnya pengelolaan sampah dan penggunaan energi hasil PLTSa.
5. Mengatur Kebijakan dan Regulasi - Menetapkan insentif, standar dan regulasi yang mendukung proyek.
6. Mengawasi dan Mengevaluasi - Memastikan proyek berjalan sesuai rencana, target dan standar lingkungan.
Stakeholder yang Terlibat
Stakeholder Internal
Tim Proyek – Manajer proyek, pengembang, desainer dan teknisi yang bekerja langsung.
Manajemen – Pimpinan yang memberikan dukungan strategis dan pengambilan keputusan.
Karyawan Lain – Pegawai yang terdampak oleh hasil proyek.
Stakeholder Eksternal
Masyarakat Lokal – Pihak yang merasakan dampak langsung.
Pemerintah – Pemberi izin dan pengawas regulasi.
Pemasok/Vendor – Penyedia bahan dan layanan.
Investor – Pihak yang mendanai proyek.
Regulator – Menjamin kepatuhan terhadap peraturan.
Alasan dan Bukti Pentingnya PLTSa
Alasan (Reasoning) :
Mengurangi volume sampah.
Menghasilkan energi bersih dan terbarukan.
Mengurangi emisi gas rumah kaca.
Meningkatkan kesadaran masyarakat.
Bukti (Evidence) :
Data statistik volume sampah Bandung.
Studi kelayakan energi dari sampah.
Analisis dampak lingkungan.
Contoh keberhasilan PLTSa di daerah lain.
Lingkaran Dampak PLTSa
Lingkungan : Mengurangi pencemaran.
Ekonomi : Menambah pendapatan daerah melalui energi listrik.
Sosial : Meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Teknologi : Mendorong inovasi pengolahan sampah.
Argumentasi Pro dan Kontra
Baik:
✅ Mengurangi volume sampah.
✅ Menghasilkan energi terbarukan.
✅ Mengurangi emisi gas rumah kaca.
✅ Mendorong kesadaran masyarakat.
Buruk :
❌ Biaya awal tinggi.
❌ Membutuhkan teknologi canggih & perawatan rutin.
❌ Tidak efektif jika manajemen sampah buruk.
❌ Berpotensi mencemari lingkungan jika salah kelola.
Benar :
✔ Dengan manajemen baik, bahwa PLTSa bisa menjadi solusi efektif sampah & energi.
Salah :
✘ Mengabaikan dampak sosial & lingkungan.
✘ Tidak mempertimbangkan biaya/manfaat jangka panjang.
✘ Mengimplementasikan tanpa sistem pengelolaan sampah yang siap.
Dengan mempertimbangkan semua aspek di atas, proyek PLTSa dapat menjadi solusi strategis untuk Bandung jika dikelola dengan tepat, transparan dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Semoga gagasan ini menjadi bahan diskusi bagi pemerintah ; DPRD, swasta dan masyarakat demi terciptanya tata kelola sampah yang berkelanjutan.
Editor Toni Mardiana.
Oleh : R. Wempy Syamkarya SH,. MM. – Pengamat Kebijakan Publik dan Politik.