Catatan Redaksi,-
Di usia ke-18 tahun Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat, sudah masuk pada usia remaja dalam cara berfikir untuk menentukan sikap baik buruknya pola prilaku perjalanan menuju kedepan yang dinantikan masyarakat dan disaksikan.
Rabu, 19 Juni 2025 telah digelar Hari Jadi Pemerintahan Kabupaten Bandung yang langsung disaksikan Gubernur Jawa Barat KDM (Kang Dedi Mulyadi), sebagai penghormatan diberikan sambutan membahas dari berbagai aspek
Pemerintahan, sosial kemasyarakatan serta berbagai masalah yang ada di KBB di bahas tuntas baik inprastruktur, kemacetan dan galian pertambangan, seakan-akan paham akan kekurangan rumah tangga KBB yang selama ini carut marut dalam tata kelola daerah juga alur sistem management yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
Ini menjadi bahan pembelajaran mahal apa yang disampaikan dalam berpidato tanpa teks, mengurai seluruh masalah KBB yang harus di selesaikan secara gerak Cepat "Gercep".
Dari apa yang disampaikan Gubernur Jawa Barat, kami dari redaksi elitkita, mempunyai pandangan yang sama, apa yang di sampaikan beliau KDM, tidak jauh berbeda dari tulisan redaksi selama ini hasil laporan dan kejadian di berbagai wilayah pada Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat dalam penyampaian isi berita, dari beberapa episode tulisan yang dipublikasikan ke publik.
Dari rangkaian - rangkaian peristiwa yang ada selama ini, harus di akui sepenuhnya oleh Pemerintahan KBB, khusus Bupati Kabupaten Bandung Barat Kang Jeje beserta para pembantu lainnya dari mulai Kepala Dinas sampai turunannya Kepala Desa.
Bupati dalam hal ini, harus lebih hati - hati dalam melakukan kebijakan yang di keluarkanya, juga lebih memahami cultur budaya dan agama masyarakat Kabupaten Bandung Barat. Terlebih tindakan disiplin dikedepankan dalam mengatur ASN, harus sesuai tugas dan fungsinya sebagai pelayan publik yang seutuhnya.
Baik pelayanan publik yang menyangkut tingkat kebutuhan masyarakat, berbagai aspek kepentingan warga masyarakat lebih ditingkatkan lagi.
Menyinggung pada pembagunan Gedung Putih DPRD Kabupaten Bandung Barat, cukup lama mangkrak sekarang sudah mencapai 95% finishing.
Dalam pernyataan Kadis PUPR Ridwan, menyampaikan seperti dilansir pertemuan dengan Ketua Pokja Wartawan KBB. https://youtu.be/wAfx98eo51I?si=W5iON6mGBQPwEbKw. Soal terkait, anggaran yang dibutuhkan kurang lebih Rp. 10,5 M untuk kebutuhan diantaranya ; pagar, ruang parkir, kebutuhan saluran air bersih dan 2 pos penjaga. Pertanyaan kami, pertama apakah anggaran yang dibutuhkan ini sudah melalui proses kajian dari BPK dan Inspektorat ?
Kami kembali ber-asumsi atau menduga dari nilai Rp. 10, 5 M, diperuntukan sebagai finishing penyelesaian. Kami, kira cukup besar tidak sesuai dengan nilai kebutuhan fasilitas yang dibutuhkan dan dikerjakan. Dipandang perlu adanya evaluasi ulang dari pihak yang berkepentingan juga perlu adanya pendampingan dari APH sebagai pengawasan management. Pertanyaan kedua dari masyarakat, apakah sesuai atas bentuk ajuan atau paradoknya ?, "dihawatirkan ada yang bermain di belakang layar".
Jika terjadi temuan dari para petugas APH dilapangan dan tidak sesuai dengan peruntukan yang sebenarnya, selesaikan secara aturan hukum yang berlaku, supaya menjadi pelajaran kedepanya, karena ini menyangkut uang rakyat.
Tentunya semua ini, harus ada tindakan dan dukungan dari Bupati Bandung Barat dalam upaya bersih - bersih dari debu - debu yang menempel ditubuh Kabupaten KBB, ke depan menjadi lebih baik dalam menjalankan tugas masing - masing di Pemerintahan KBB.
Dari hasil analisis kami redaksi dalam upaya finishing Kantor Gedung Putih DPRD, paling besar mencapai 50% dari nilai Rp. 10,5 M atau diperkirakan sekitar Rp. 5 M. Tentunya, efesien anggaran dapat di pergunakan lagi pada sektor lainnya.
Semoga saja ini menjadi catatan penting bagi publik/masyarakat Kabupaten Bandung Barat, juga otoritas terkait lainnya. Hari Jadi ke- 18 Pemerintahan KBB, lebih dewasa dan hati - hati dalam pengelolaan pembagunan daerah yang menyangkut uang negara dari rakyat untuk rakyat, semoga saja Bupati terus bergerak dilapangan, mengigatkan pada bawahannya dalam menyatakan tugas dan kewajibanya. (Redaksi)
Editor Toni Mardiana.