elitkita.com Magelang menjadi saksi sebuah insiden yang mengejutkan, ketika penceramah kondang sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama, Gus Miftah, mendapat teguran dari Istana Kepresidenan akibat candaan yang dianggap berlebihan kepada seorang penjual es teh. Peristiwa ini terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial, memicu gelombang kritik dari masyarakat.
Candaan yang semula dianggap ringan justru dinilai tidak pantas bagi seorang figur publik yang memiliki peran penting dalam menjaga harmoni beragama. Sebagai tokoh agama dan pejabat yang diberi amanah khusus, perilaku Gus Miftah menuai sorotan tajam dari berbagai pihak.
"Publik figur seperti beliau harusnya bisa lebih bijak dan santun dalam bersikap. Jangan sampai nama baik dunia dakwah tercoreng hanya karena hal kecil yang sebenarnya bisa dihindari," ujar salah satu komentar warganet.
Insiden ini menjadi pelajaran besar bagi para penceramah, ustadz, maupun figur publik lainnya untuk lebih berhati-hati dalam bertutur kata dan berperilaku, terutama di hadapan publik. Kepercayaan masyarakat adalah aset penting yang mudah luntur jika tidak dijaga dengan baik.
Dalam konteks ini, peran sebagai pendakwah dan utusan negara mengharuskan Gus Miftah dan tokoh-tokoh lain yang seprofesi untuk menjadi teladan yang baik. Masyarakat membutuhkan sosok yang tidak hanya mampu berbicara tentang nilai-nilai agama, tetapi juga menghidupinya dalam kehidupan sehari-hari.
"Semoga ini menjadi pelajaran, bukan hanya untuk Gus Miftah, tetapi juga untuk semua pemuka agama dan pejabat publik. Amanah itu bukan hanya soal tanggung jawab, tapi juga soal keteladanan," pungkas salah satu tokoh masyarakat Aji Yogaswara
Peristiwa ini mengingatkan bahwa dalam dunia yang serba terkoneksi, setiap tindakan dapat menjadi sorotan. Publik figur, terlebih mereka yang membawa nama agama, dituntut untuk selalu menjaga ucapan dan sikap agar tidak melukai kepercayaan masyarakat.
Benk Benk